Ambarnesw.com//Mahasiswi PPG Prajabatan Universitas Negri Makassar, mengajak Lukman Hamarong,untuk menjadi narasumber, di acara Webinar Edukasi Peduli lingkungan dengan tema. "Gaya Hidup Minim Sampah "
pada.14/04/2023
Lukman pun memaparkan kisahnya saat di ajak mahasiswi PPG tersebut. Di era digitalisasi saat ini, apa saja bisa dilakukan oleh siapa pun dengan sejuta maksud dan tujuan. Entah untuk kebaikan atau pun untuk sesuatu yang (mungkin) tidak baik. Namun, dalam pesan singkat yang saya terima, orang itu rupanya punya itikad baik.
Lanjut lukman.Pasalnya, ia memulai sapaan salam, kemudian memperkenalkan diri. Tak hanya itu, ia langsung mengutarakan maksudnya. Yang membuat saya makin yakin, ia menulis nama seseorang yang sudah saya kenal, yaitu Supiyan Sakti, Kepala SD Katokkoan Masamba.
Dalam pesan singkat tersebut, ia menawari saya menjadi narasumber webinar edukasi bertema lingkungan. Sesuatu yang masih terbilang baru bagi saya. Untuk tidak mengecewakan dia, saya mengundang dia untuk datang ketemu langsung dengan saya di kantor.
Alhamdulillah, ia menyanggupi. Empat hari berselang, kami ketemu di Ruang Media Center Dinas Kominfo-SP. Banyak hal yang kami diskusikan. Saya pun mencoba menggali lebih dalam terkait kegiatan webinar tersebut. Apa tujuan dan siapa saja pesertanya.
Webinar Edukasi Peduli Lingkungan “Gaya Hidup Minim Sampah”. Demikian nama kegiatannya. Pelaksananya adalah mahasiswi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Makassar (UNM) Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Nama mahasiswi tersebut adalah Siti Zulaikha, S.Pd. Dialah yang menghubungi saya via WA, dan memberikan saya panggung kebaikan, sekaligus menyematkan pengalaman berharga bagi saya, karena pada pertemuan tatap muka, saya menerima tantangan itu.
Saya kemudian diberi opsi dua tema materi, dan saya memilih tema “Gerakan Gaya Hidup Minim Sampah melalui Pemanfaatan Media Sosial”. Saya memilih tema ini karena praktik-praktik kehumasan saat ini tak bisa lepas dari pemanfaatan media sosial.
Saya pun memulai berselancar di dunia maya. Dari warkop ke warkop, saya menjelajah. Tak terhitung sudah berapa gelas thai tea dan green tea saya habiskan, dan sudah berapa botol air mineral saya teguk untuk sekadar menyegarkan dahaga dan pikiran.
Saya kembali belajar tentang kepedulian terhadap lingkungan. Saya menggali lebih dalam makna dan urgensi zero waste, dan gaya hidup minim sampah. Saya mengelaborasi semuanya dengan harapan materi saya dapat diterima bijak dan tersampaikan baik.
Saat webinar tiba, saya makin takjub, meski sedikit gugup. Hehe…, karena pesertanya tak hanya dari Sulawesi Selatan saja, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada beberapa sekolah yang menggelar nonton bareng bersama para siswanya.
Masya Allah, tak salah webinar ini dikategorikan sebagai webinar nasional. Seandainya dari awal adik Ikha, begitu Zulaikha akrab disapa, menyampaikan bahwa webinar ini adalah webinar nasional, mungkin saya masih akan mempertimbangkan lagi.
Nah, pagi tadi, Selasa 30 Mei 2023, sekira pukul 09.30 WITA, adik Ikha kembali datang menemui saya di ruangan yang sama saat pertama bertemu. Namun, kali ini ia tidak datang dengan tangan kosong. Ia membawa oleh-oleh yang memang sangat saya nantikan.
Sebuah kertas berbingkai indah bertuliskan “SERTIFIKAT” ia serahkan ke saya, sebagai kenang-kenangan. Namun, bagi saya, ini bukan kertas biasa, melainkan kertas yang tak ternilai harganya. Saya yang fungsional, menerima sertifikat adalah kebahagiaan tiada tara.
Terima kasih, dek Ikha. Saya tak bisa bilang apa-apa kecuali terima kasih luar biasa. Kepada istri yang selalu mendukung aktivitas saya, kepada putriku di Palopo yang telah membantu dalam membuat powerpoint, saya ucapkan terima kasih yang terdalam.
Segala kebaikan yang kita hadirkan di muka bumi ini, insya Allah akan mendapatkan hak-nya di akhirat kelak. Jangan berhenti sampai di sini, karena kebaikan demi kebaikan tak akan pernah meninggalkan kita, karena orang baik tidak akan pernah berkurang. (LH
0Komentar