BSCoBSdlTSYoTUrpGpYiBSYpBA==
Berlangsung di Hotel Makassar, Dinkes Soppeng Gelar Workshop Stunting

Berlangsung di Hotel Makassar, Dinkes Soppeng Gelar Workshop Stunting

Daftar Isi
×



MAKASSAR - Dinas kesehatan kabupaten Soppeng melaksanakan acara Workshop Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Soppeng, bertempat di Aryaduta Hotel Makassar, Senin, (04/09/2023). 


Laporan Panitia Pelaksana, Plt. Kepala Dinas kesehatan kab.soppeng, Hj.Andi Maria Razak, SE mengatakan dasar pelaksanaan kegiatan yaitu Persoalan Stunting telah menjadi agenda Pembangunan Nasional begitu pula di Kabupaten Soppeng sudah dua tahun dilakukan aksi Konvergensi Penurunan Stunting dan Kegiatan Audit Kasus Stunting.


Dari Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Prevalensi balita stunting di Kabupaten Soppeng pada tahun 2021 sebesar 25,4% dan meningkat pada tahun 2022 sebesar 26,9 %. Hal ini masih jauh dari target nasional yang harus dicapai sebesar 14% pada tahun 2024. Kita berharap pada tahun 2023 ini ada penurunan, untuk itu diperlukan adanya peningkatan pemahaman serta kerjasama, baik tim teknis Audit Stunting yang ada di Puskesmas maupun Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat Kabupaten yang melibatkan OPD terkait.


Pada kegiatan ini Jumlah peserta sebanyak 100 orang terdiri dari Tim Percepatan Penurunan Stunting sebanyak 32 orang dari perwakilan Dinas kesehatan, Bappelibangda, DP3AP2KB, Pemdes, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kemenag, Dinas PUPR, Diskominfo, dan 68 orang dari Tim Teknis Audit Kasus Stunting yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Dokter, bidan dan petugas Gizi. Tugas Tim Audit kasus stunting adalah untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.


Waktu pelaksanaan workshop ini akan berlangsung selama 3 hari yang dimulai tanggal 4 hingga 6 September 2023, Adapun Narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Wakil Bupati Soppeng, Kepala Bappelitbanda Kab.Soppeng, Prof.dr.Veni Hadju, M.Sc., Ph.D (Tim Ahli TGUPP Pemprov Sulsel), Rahmatiah, SKM., M.Kes (Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel), Kepala Bappelitbanda Provinsi Sulawesi Selatan, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng.


Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan workshop ini. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi saat ini bagaimana cara menurunkan angka stunting di Kabupaten Soppeng.


"Kita semua menyadari bahwa kondisi saat ini kita tidak berhenti diperhadapkan dengan suatu masalah, mulai dari covid-19, stunting, krisis ekonomi, dan sekarang dampak Elnino. Dan semua masalah ini akan berdampak pada masalah stunting. Sebagai garda terdepan, yaitu petugas kesehatan yang berhadapan langsung dengan masyarakat, kami harapkan bekerja ikhlas karena keikhlasan dalam bekerjalah yang membuat kita terus bersemangat, rasa memiliki tanggung jawab itulah yang bisa membuat kita terus semangat bekerja. Kita inilah semua harapan dan ujung tombak dalam menyukseskan program penurunan stunting ini" Ungkapnya. 


Dimana diketahui bersama dari Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Prevalensi balita stunting di Kabupaten Soppeng pada tahun 2021 sebesar 25,4% dan meningkat pada tahun 2022 sebesar 26,9 %. Sedangkan peraturan Presiden ini menetapkan target Nasional Prevalensi Stunting yang harus dicapai sebesar 14% pada tahun 2024.


Turut hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng, Para Kepala Bidang lingkup Dinas Kesehatan, Para Kepala UPTD Puskesmas, Para dokter umum puskesmas, Para Bidan koordinator, para TPG Puskesmas.(ABR)

0Komentar