SOPPENG- Pada Rabu, 22 November 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Soppeng mengadakan pertemuan "Pengukuran dan Publikasi Aksi 7 (Tujuh) Pencegahan Stunting" di Ruang Pola Kantor Bupati Soppeng. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting seperti Tim Ahli TGUPP dari Pemerintah Provinsi Sulawesi, Tim INEY Region 5 Bina Bangda Kemendagri, Kepala SKPD terkait di lingkup pemerintahan Kabupaten Soppeng, para Camat, dan para Kepala Puskesmas se Kabupaten Soppeng.
Salah satu fokus kegiatan ini adalah pengukuran dan publikasi data mengenai prevalensi stunting. Wakil Bupati Soppeng dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menghambat perkembangan otak, yang berdampak pada kemampuan dan prestasi anak di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia produktif.
Dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Soppeng mencapai 25,4%. Namun, angka ini meningkat pada tahun 2022 menjadi 26,9%. Berdasarkan data e-PPGBM Bulan Agustus 2023, angka tersebut menurun menjadi 10,0%. Meski demikian, target penurunan stunting dalam RPJMN tahun 2024 sebesar 14%, menunjukkan bahwa Kabupaten Soppeng masih jauh dari target nasional.
Untuk menangani masalah stunting ini, Wakil Bupati menekankan perlunya kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan mengusulkan 8 (delapan) Aksi Integrasi. Antara lain adalah analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Bupati/Walikota tentang peran desa, pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, serta reviu kinerja tahunan.
Pertemuan ini menjadi wadah penting dalam upaya percepatan penurunan stunting. Data dan komitmen yang dihasilkan dari pertemuan ini diharapkan mampu menguatkan langkah pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Soppeng.
0Komentar