BONE - Sejumlah murid SD Inpres 3/77 Cumpiga di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, memutuskan untuk melakukan mogok sekolah sebagai bentuk protes terhadap kehadiran kembali oknum guru yang sebelumnya terlibat dalam kasus kekerasan terhadap siswa.
Sebulan yang lalu, seorang guru berinisial SK diketahui melakukan tindak kekerasan terhadap seluruh murid kelas V dengan menggunakan tali. Kasus ini akhirnya dilaporkan oleh warga kepada pemerintah setempat.
Kepala Sekolah SD Inpres 3/77 Cumpiga enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait kasus kekerasan yang menimpa siswanya. Namun, ia menyebut bahwa sudah ada mediasi dengan kepala desa dan pihak dinas terkait.
Kepala Desa Cumpiga, Andi Padauleng, memberikan kronologi kejadian. Guru yang melakukan kekerasan sekitar sebulan yang lalu telah dipindahkan, namun belakangan ini kembali ke sekolah. Warga merasa komitmen telah dilanggar, terutama setelah terjadi perbuatan baru. Sejak Jumat kemarin, anak-anak tidak pergi ke sekolah sebagai bentuk protes.
Kasus ini telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, dan oknum guru tersebut dipindahkan ke Desa Carebbu. Pada hari Jumat, kepala desa bertemu dengan guru tersebut dan mengeluarkan surat pindah sementara dengan status titipan. Hal ini telah disampaikan kepada warga sebagai bukti aspirasi mereka, dengan harapan agar anak-anak dapat segera kembali ke sekolah.(Red)
0Komentar